Perut yang makin besar secara tak biasa kemungkinan menandakan gejala asites.
Mengutip Healthline, asites biasanya terjadi ketika hati berhenti bekerja secara tepat menyebabkan penumpukan cairan di perut.
Asites komplikasi umum dari sirosis, yakni jaringan parut di hati, menurut pedoman klinis dalam Journal of Hepatology.
Mengutip Cleveland Clinic, penumpukan cairan berkembang akibat penyakit lain, yakni sirosis.
Perawatan asites tergantung kondisi penyakit penyebabnya.
Jika terinfeksi bakteri atau virus, dokter akan mengobati penyebab yang mendasarinya, kemudian meresepkan terapi untuk meredakan gejala.
Adapun pengobatan asites antara lain tiga cara.
1.
Diuretik Diuretik untuk mengobati asites dan efektif untuk kebanyakan orang dengan kondisi itu.
Obat-obatan ini meningkatkan jumlah garam dan air yang keluar dari tubuh yang mengurangi tekanan dalam pembuluh darah di sekitar hati.
2.
Parasentesis Mengutip Cleveland Clinic, parasentesis prosedur kedokteran memasukkan jarum ke perut untuk mengeluarkan cairan.
Prosedur ini menghilangkan sejumlah besar kelebihan cairan.
Prosedur ini bisa dilakukan jika mengalami asites parah atau gejala tak membaik dengan diuretik.
3.
Operasi Ahli bedah menanam tabung yang disebut shunt dalam tubuh.
Ini mengubah rute aliran darah di sekitar hati dan mengurangi kebutuhan drainase teratur.
Shunt cocok digunakan bila diuretik tak membantu.
Dokter berkemungkinan menyarankan transplantasi hati jika asites tak merespons pengobatan atau penyakit hati yang parah.
Jka asites tersebab gagal jantung mungkin juga memerlukan pembedahan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.