Beberapa dari Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan sebutan sandwich generation atau biasa dikenal dengan generasi roti lapis. Dimana kondisi itu terjadi dalam kehidupan ibarat roti apit, roti terjepit karena seseorang yang hidup dalam tanggung jawab banyak sekaligus. Tidak semua orang bisa mengalami fenomena yang satu ini, namun memang beberapa waktu belakangan ini terlihat lebih banyak orang yang menyadari. Lalu, sebenarnya apa saja dampak dan cara menghindarinya? Yuk, cek artikel ini!
Apa Pengertian Generasi Sandwich?
Pertama membahas mengenai pengertian terlebih dahulu sebelum lebih jauh, dimana ini merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang hidup dengan tanggung jawab ganda. Yaitu menghidupi dua generasi sekaligus, mulai dari generasi orang tua ataupun mertua. Dan juga generasi dibawahnya baik itu anak kandung ataupun cucu kandung. Bagi yang sadar mungkin itu merupakan sebuah tanggung jawab, tetapi untuk beberapa orang yang kesulitan itu akan menjadi tambahan beban dalam menjalani kehidupan.
Lalu, apa yang menyebabkan? Tentu saja beragam, umumnya ketika orang tua sudah mengalami itu kemungkinan lebih besar anak juga akan sama. Kesiapan juga menjadi faktor penunjang lainnya, seperti kesiapan dalam pengaturan keuangan, pendapatan, pengeluaran, sampai dengan kesehatan. Nah, disinilah menjadi penting mengetahui penyebab termasuk generasi sandwich itu antara lain :
- Kurangnya financial.
Bisa dikatakan ini merupakan penyebab utama, dimana sering terjadi kegagalan orang tua dalam mempersiapkan keuangan bagi masa tuanya misal. Dengan perilaku konsumtif pada saat muda membuat tidak terkontrol dan tuanya menjadi beban anak. Padahal pengontrolan yang baik itu penting menjadi kebiasaan saat muda.
- Gaya hidup konsumtif.
Kebiasaan membeli barang yang tidak penting menjadi penyebab selanjutnya, padahal tidak dibutuhkan. Sejak dini harus dapat memilih mana yang termasuk kebutuhan dan hanya keinginan saja. Jika tidak ada tabungan masa depan, pasti generasi dibawahnya terutama anak akan menjadi beban hidup selanjutnya.
- Orang yang sebelumnya generasi sandwich.
Dimana orang yang dahulunya sudah masuk menjadi sandwich generation kemungkinan besar akan membuat generasi selanjutnya mengalami hal sama. Apalagi kebiasaan hidup bergantung, dengan kebutuhan yang tidak terukur, membengkak dan lain sebagainya. Sudah pasti akan menambah beban atas pemenuhan kebutuhan generasi selanjutnya.
Sebenarnya dari 3 poin yang menjadi penyebab diatas bisa disimpulkan jika untuk menghindari generasi tersebut terutama harus menyiapkan keuangan. Sebagian besar kebutuhan hidup itu bergantung pada finansial, jika sampai dengan saat ini masih mengalami masalah dan tidak segera diselesaikan sudah pasti akan memberikan beban pada generasi selanjutnya. Ditambah lagi jika generasi dibawahinya tidak bisa menutupi segala bentuk kekurangan keuangan, pasti akan semakin membesar dan bertambah besar.
Seperti Apa Cara Meminimalisir Supaya Tidak Masuk Dalam Generasi Sandwich?
Semua orang memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi generasi roti lapis, namun bedanya ada orang yang sadar lalu memperbaiki dan ada pula yang tidak sadar dan terus menumpuk masalah. Inilah yang perlu untuk diwaspadai. Setidaknya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan supaya terhindar dari generasi tersebut antara lain :
- Mulai kelola keuangan secara baik, entah itu mencatat pengeluaran, pemasukan ataupun beberapa pos penting keuangan yang lain.
- Selalu bijak untuk mengelola keuangan, pastikan dapat membedakan mana yang termasuk dalam kebutuhan dan hanya keinginan semata.
- Penuhi kebutuhan dengan memiliki penghasilan yang tidak hanya dari 1 pintu saja, tambah dan tambah lagi.
- Selalu berkomunikasi baik dengan keluarga, kerabat, orang tua ataupun anak Anda.
- Selalu persiapkan kemungkinan apa saja yang dapat terjadi, terutama kematangan dalam segi financial.
Setidaknya beberapa cara diatas bisa Anda coba untuk menghindari diri dari masalah generasi roti tumpuk. Sampai dengan saat ini memang sudah banyak orang yang mengeluhkan beban hidup dan tanggung jawab besar itu. Karena jika menjadi sandwich generation tidak bisa teratasi pasti akan memberikan dampak stress tinggi, kelelahan secara fisik dan mental, perasaan yang mudah tidak puas atau bersalah sampai dengan seringnya khawatir akan masa depan.